Prediksi Singapore — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mendapat tugas besar dari pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan senilai Rp9,5 triliun. Namun, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengaku bahwa penyaluran dana yang baru diterima pada Oktober 2025 ini menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan.
Dalam jumpa pers di Menara BTN, Nixon menyampaikan bahwa pihaknya sedang berupaya maksimal untuk mengejar target penyaluran tersebut sebelum tutup tahun. Meski demikian, waktu yang terbatas membuat proses ini berjalan sangat intensif.
“Kami sedang mengejarnya. Namun, karena dana turun di awal Oktober, kami pun agak ‘ngos-ngosan’ mengejar target. Saya dapat alokasi Rp9,5 triliun. Tim saya sedang dikerahkan tanpa henti untuk menyalurkannya,” ujar Nixon, Selasa (18/11/2025).
Optimisme dengan Kehati-hatian
Di balik tekanan untuk mengejar target, Nixon menegaskan bahwa BTN tidak akan mengorbankan prinsip kehati-hatian. Penyaluran kredit harus tetap dilakukan dengan optimal dan tepat sasaran, meski tenggat waktunya singkat.
“Saya masih optimis target bisa dicapai. Di sisi pasokan (supply), kami usahakan di atas Rp2-3 triliun, sementara dari sisi permintaan (demand) mungkin di atas Rp1 triliun. Angka pastinya masih terus kami hitung,” sambungnya.
Tantangan Kuartal I 2026 dan Faktor Musim
Looking forward, Nixon juga menyoroti target pemerintah untuk menyalurkan Rp28 triliun KUR Perumahan pada kuartal I 2026. Menurutnya, target ini akan cukup menantang akibat faktor musiman.
Berdasarkan pengalamannya, produksi perumahan pada tiga bulan pertama tahun biasanya melambat. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya intensitas hujan yang menghambat proses konstruksi dan renovasi.
“Saya mohon pertimbangan, alokasi anggaran mungkin bisa lebih ditingkatkan di kuartal II, III, atau IV. Di awal tahun, curah hujan biasanya tinggi, sehingga produksi rumah cenderung lebih pelan. Masyarakat juga sering menunda renovasi saat musim hujan. Memaksakan penyaluran besar di kuartal I berisiko tidak sesuai dengan ritme produksi yang ada,” tutur Nixon menjelaskan.
Dengan demikian, meski komitmen untuk menyalurkan KUR Perumahan tetap tinggi, BTN mengingatkan pentingnya penyesuaian jadwal dan alokasi dengan realitas di lapangan, termasuk faktor cuaca dan siklus industri properti.