TVTOGEL — Sebanyak 94 pengungsi etnis Rohingya masih berada di penampungan yang berlokasi di Kabupaten Pidie, Aceh. Data ini disampaikan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Banda Aceh, yang hingga kini terus melakukan pemantauan terhadap para pengungsi tersebut.
“Kami mencatat ada 94 jiwa pengungsi Rohingya yang tersebar di wilayah Kabupaten Pidie, terutama di kawasan Mina Raya,” ungkap Kepala Kantor Imigrasi Banda Aceh, Gindo Ginting, di Banda Aceh, Rabu (12/11/2025).
Menurut Gindo, sebagian besar dari para pengungsi tersebut merupakan keluarga muda dengan anak-anak dan bayi. “Kami terus memantau kondisi mereka agar tetap dalam pengawasan dan penanganan yang sesuai prosedur,” ujarnya.
Wilayah Pengawasan Imigrasi Banda Aceh
Kawasan Mina di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, termasuk dalam wilayah kerja Kantor Imigrasi Banda Aceh. Selain Pidie, wilayah pengawasan kantor ini juga mencakup Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Pidie Jaya.
Tak hanya menangani pengungsi Rohingya, Kantor Imigrasi Banda Aceh juga secara rutin melakukan pengawasan terhadap orang asing yang tinggal di hotel, penginapan, dan tempat lainnya. Pemantauan dilakukan melalui sistem Aplikasi Pelaporan Orang Asing (APOA) untuk memastikan keberadaan mereka sesuai izin tinggal.
Tindakan Keimigrasian terhadap Warga Asing
Hingga Oktober 2025, pihak imigrasi telah memberikan tindakan administratif keimigrasian kepada 34 warga negara asing. Dari jumlah tersebut, 22 orang berasal dari Malaysia, sembilan dari Pakistan, dan tiga dari Bangladesh.
“Tindakan yang kami ambil bervariasi, mulai dari deportasi hingga penangkalan masuk ke wilayah Indonesia,” jelas Gindo.
Selain itu, dua warga negara Pakistan juga telah diproses secara hukum karena melanggar izin tinggal di Indonesia. “Keduanya melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Keimigrasian, sehingga kami tindak sesuai prosedur,” tambahnya.
Keberadaan para pengungsi Rohingya di Aceh terus menjadi perhatian banyak pihak, mengingat Aceh kerap menjadi lokasi pendaratan utama bagi imigran dari Myanmar tersebut. Pemerintah bersama berbagai lembaga terus berupaya memastikan penanganan yang manusiawi sekaligus menjaga aspek keamanan dan ketertiban di daerah penampungan.